Senin, 08 Maret 2010

Tim Seleksi Anggota KPU Kabupaten Intan Jaya Harus orang Luar

Perekrutan dan pembentukan Tim seleksi anggota KPU Kabupaten Intan Jaya agar libatkan orang luar dari Kabupaten Paniai dan Intan Jaya karena banyak persaingan politik dari kabupaten Paniai dan Intan Jaya yang di duga akan diterapkan dalam perekrutan dan pembentukan tim seleksi serta pengangkatan calon anggota KPU yang akan di bentuk dalam waktu dekat.

Agar kita ketahui bahwa perekrutan tim seleksi dan pengangkatan calon anggota KPU selalu identik dengan kepentingan politik untuk kelompok tertentu maka untuk Kabupaten Intan Jaya harus betul-betul orang yang tidak mempunyai kepentingan sama sekali atau tidak terlibat dengan kandidat manapun.

Oleh karena itu” agar Pemerintah Kabupaten Intan Jaya melihat persoalan ini secara serius karena daerah baru seperti Intan Jaya tidak boleh ada masalah kepentingan orang perorangan atau kelompok tertentu karena dalam situasi tersebut diduga akan ada ajang pembalasan dalam situasi politik PILKADA dan lainnya.

Dan kemungkinan akan memperhambat pembangunan di Kabupaten Intan Jaya dan menciptakan konflik dalam persaingan politik seperti ini yang sudah terjadi di Kabupaten Paniai dan kemudian akan diterapkan oleh lawan politik dan korban politik di Kabupaten Intan Jaya, kalau sudah seperti ini sama saja BAWAH SAMPAH DARI TEMPAT LAIN BUANG DITEMPAT LAIN…. Maka Tim Seleksi Calon KPU Harus orang luar dari Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai , Ini persoalan yang harus di antisipasi agar tidak terjadi di Kabupaten Intan Jaya. (PIGUNDONI) www.sanironniblogspot

Kamis, 04 Maret 2010

Sebelas Kursi DPRP Versi MK Solusi atau Problema


Beberapa tahun lalu Undang-Undang Otonomi Khusus di berlakukan di seluruh tanah Papua dengan tujuan agar orang Papua menjadi tuan diatas tanah kelahirannya sendiri namun kenyataannya Otsus yang diterapkan diseluruh tanah Papua telah gagal dan orang Papua hidup dalam ketidak pastian selamah ini karena campur tangan Pemerintah Republik Indonesia dari situasi Politik yang berkembang di tanah Papua dan masalah kesejateraan orang Papua di negerinya sendiri.

Pemerintah Republik Indonesia mesti ingat bahwa lahirnya Otonomi Khusus di tanah papua karena tuntutan dari orang Papua minta merdeka dan bisa mengurus dirinya sendiri dan Otonomi Khusus itu diberikan kepada orang papua hanya untuk meredam situasi politik Papua Merdeka dan Otonomi Khusus itu sendiri telah gagal.

Persoalan demi persoalan yang telah terjadi di tanah Papua hanya meninggalkan luka dihati orang Papua dan tidak pernah akan manyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dan yang akan terjadi karena tuntutan dari orang Papua kepada Pemerintah Republik Indonesia ibarat gatal di kaki garuk di kepala.

Sekarang bangsa Papua di kagetkan dengan persoalan jatah sebelas kursi yang mengatas namakan orang Papua yang mana dasar hokumnya tidak jelas namun keputusan Mahkama Konstitusi telah membingungkan orang Papua saat ini dan sekarang orang Papua bepikir bahwa sebelas kursi DPRP versi MK itu solusi atau problema.

Persoalan sebelas kursi itu adalah bukti iantervensi Pemerintah Pusat lewat lembaga hokum yang telah megeluarkan keputusannya itu dan berpihak kepada kaki tangan pemerintah Indonesia yaitu Ramses Ohee dan Nikolaus Youwe lewat Organisasi Pro merah Putih kok bapak Youwe itu adalah pejuang Papua Merdeka sekarang gila harta pemerinta Indonesia.

Kita harus sadar bahwa di Papua itu ada tiga kelompok besar yang menjalankan amanah Otonomi Khusus dan mempunyai dasar hokum yang kuat yaitu kelompok MRP dan lembaga adat yang ada Ditanah Papua. Kelompok pro merah putih yang di dukung oleh Pemerintah RI dan kelompok CALEG yang suaranya kala tipis sedangkan keputusan MK itu ibarat menu makan di warung tapi makannya belum di sediakan alias kewenangan ada di tanah Papua oleh karenah itu pemerintah Indonesia jangan adudomba orang Papua.(PIGUNDONI)

Karakter Pemimpin di Tanah Moni


Sifat pemimpin adalah orang yang berjiwa besar, menghargai rakyatnya dan menjunjung tinggi harkat dan martabatnya serta pemimpin itu harus berani dalam mengambil keputusan. Juga pemimpin jangan orang yang mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok akan tetapi mengutamakan kepentingan umum dan siap bertanggung jawab untuk membawa perubahan di dalam masyarakat.

Pemimpin itu tipenya bukan orang yang banyak janji-janji melainkan bisa berbuat yang terbaik untuk masyarakat walaupun sedikit, yang terpenting ada perubahan di tengah masyarakat, oleh karena itu Masyarakat Kabupaten Intan Jaya di kemudian hari jangan memilih Karakter Pemimpin Di Tanah Moni yang banyak bicara dan janji akan tetapi memilih jiwa pemimpin yang mempunyai hati nurani dan bisa membangun dan tipe pemimpin yang mempunyai latar belakang sosial yang baik.

Agar bisa dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahn yang tidak perlu terjadi dan yang sudah berlalu. Saudara sekalian harus ingat bahwa majuh mundurnya Kabupaten Intan Jaya ada ditangan pemimpin bukan di siapa-siapa dan pemimpin itu sendiri harus berasal dari daerah Intan Jaya.

Sebab yang lebih mengetahui kehidupan dan budaya ada ditangan orang asli/ atau anak adat yang berasal dari daerah Intan Jaya. Dan musti orang lain harus sadar siapa itu anak adat; anak adat adalah orang Moni yang turun temurun moyangnya datang dan menetap di daerah tersebut dan Intan Jaya Itu harus pemimpinnya anak asli Suku Moni sendiri.

Agar integritas dan jati diri Suku Moni tidak di pandang sebelah mata oleh orang lain dan kita musti ketahui bahwa jiwa pemimpin yang mengutamakan teori akan membawa kita pada kemunduran sebab ia akan terlenah dengan teorinya itu. (PIGUNDONI)

Masyarakat Kabupaten Intan Jaya Sedang Teradogma


Saat-saat ini masyarakat suku Moni berpendapat bahwa dengan adanya pemekaran Kabupaten Intan Jaya Di tanah Moni akan merubah nasib masyarakat yang ada di daerah tersebut dari sisi pendidikan, kesehatan, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah Intan Jaya.

Dan di sisi lainnya PEMDA Intan Jaya berhasil membuka Tes CPNS perdana formasi 2009/2010 dan telah menyeleksi dan menetapkan 429 calon pegawai negeri sipil untuk kabupaten intan jaya untuk bekerja membangun Kabupten Intan Jaya yang kita cintai. Untuk itu saya mau ingatkan kepada PEMDA Intan Jaya agar bekerja proposional dan tidak mengulangi kesalahan yang telah terjadi.

Persoalan yang telah terjadi misalnya Danah Hiba yang tidak jelas pengunaanya hingga saat ini, alias tidak ada program di kabupaten intan jaya. Dan saudara sekalian kita harus tau juga bahwa di Intan Jaya saat ini pekerjaan yang ada seperti pembongkaran hutan untuk membuat jalan dan pelebaran lapangan terbang itu adalah proyek dari kabupaten induk Paniai bukan dari kabupaten intan jaya, sampai saat ini penggunaan danah tersebut tidak jelas.

Juga masalah perekrutan CPNS yang menurut janji-janji bupati bahwa ia sebagai anak Adat yang menghargai nilai-nilai adat akan mengakomodir putra-putri asal kabupaten intan jaya agar mengapdi di tanah kelahirannya sendiri berdasarkan Undang-Undang Otonomi Khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah propinsi papua namun janjinya itu tinggal janji alias bohong.

Sekarang masyarakat intan jaya juga sedang teradogma dengan janji-janji dari SKPD yang akar-akarnya berujung pada kepentingan politik pilkada yang akan datang di kabupaten intan jaya sehingga masrakat di intan jaya juga sangat kebingungan sebab yang melakukan adalah anak-anak asli daerah Kabupaten Intan Jaya. (PIGUNDONI)